Senin, 27 Oktober 2008

dinamika sistem pendidikan pesantren

Model Penelitian Kultur Pendidikan Islam Dr. Mastuhu Tentang
"DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN"
oleh : Yusuf Hasyim
A. Latar Belakang
Pesantren merupakan salah satu jenis pendidikan Islam di Indonesia yang bersifat tradisional untuk mendalami ilmu agama Islam, dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup keseharian, atau disebut tafaqquh fiddin dengan menekankan pentingnya moral dalam kehidupan masyarakat.[1] Hal ini sesuai dengan hakekat sistem pendidikan nasional yang juga mencari nilai tambah melalui pembinaan dan pengembangan SDM secara utuh; jasmaniah dan rohaniah, agar mampu melayani kebutuhan pembangunan dan kemajuan ilmu pengetahuan & teknologi. Maka dari itu upaya pengembangan sistem pendidikan nasional harus dilaksanakan bertolak dari kandungan nilai-nilai sosial budaya bangsa.

Rabu, 17 September 2008

Anarkisme Beragama

MENYOAL ANARKISME GERAKAN "JIHAD" RADIKAL
Oleh : Yusuf Hasyim, S.Ag
Kasus penyerangan terhadap demonstran dari kelompok Komando Laskar Islam (KLI) terhadap massa AKKBB (Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan) di Monas pada Minggu (1/6), menambah daftar baru anarkisme beragama di Indonesia.
Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa pemahaman aqidah keberagamaan baik secara internal maupun eksternal seringkali dipahami secara tekstual dan sempit. Hal ini menunjukkan lemahnya sikap ukhuwah dan toleransi beragama yang berakibat pada fanatisme dan primordialisme kelompok yang cenderung "buta". Mengapa hal ini terjadi?

Senin, 15 September 2008

AQIDAH KEBERAGAMAAN INTERNAL DAN EKSTERNAL 
(Merajut Ukhuwah dalam Pluralisme Keberagamaan) 
Oleh : Yusuf Hasyim, S.Ag

A.Pendahuluan
Studi tentang agama[1] dan realitas keberagamaan akan selalu actual baik secara teoritis maupun praktis[2] hal ini dikarenakan agama senantiasa relevan dengan kehidupan manusia dalam berbagai pespektif dan selalu bersinggungan dengan masalah ummat baik sosial budaya, kepentingan politik, ekonomi, budaya, maupun fenoena-fenomena keberagamaan itu sendiri baik secara internal umat seagama maupun secara eksternal antar umat beragama

Senin, 16 Juni 2008

Mengapa Kurikulum Selalu jadi Kambing Hitam?
Oleh : Yusuf Hasyim
Kemerosotan pendidikan kita sudah terasa selama bertahun-tahun, untuk kesekian kalinya kurikulum dituding sebagai penyebabnya. Hal ini tercermin dengan adanya upaya mengubah kurikulum 1975 diganti dengan kurikulum 1984, kemudian diganti lagi dengan kurikulum 1994 dan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) bahkan sekarang mencoba disempurnakan lagi dengan Kurikulum 2006. Perubahan kurikulum memang suatu keharusan bagi pengembangan pendidikan, tetapi tidak serta merta setiap perubahan tahun pembelajaran kurikulum ikut berubah sementara pelaksanaan kurikulum sebelumnya belum sempat terevaluasi bahkan di daerah pelosok belum sempat dilaksanakan.